Saat
ku berdiri disini, di tempat ini yang begitu ku senangi. Di tepi pantai.
Memandangi ombak sambil membaca pesan apa yang disampaikan sang ombak di petang
hari, sembari sang mentari mulai menenggelamkan diri di ufuk barat. Entah apa
yang ditawarkan oleh air laut, ombak dan pantai sehingga memiliki daya tarik
yang luar biasa untuk dinikmati.
Aku
masih berdiri pada posisi semula tanpa memikirkan hari yang semakin senja.
Hidup dan kehidupan manusia adalah fenomena yang tak kalah menariknya. Laksana
ombak, laksana waktu, ia datang dan berlalu hingga kemudian datang kembali
dengan berpuluh pikul-pikul permasalahan, dan tidak pernah ada yang sama.
Ombak
adalah tanda-tanda kehidupan, kawan bermain anak nelayan. Tapi ombak bisa
menjadi ganas memangsa siapa saja yang tak dapat hadir membaca tanda-tanda
darinya. Begitu pula dengan hidup dan kehidupan. Permasalahan demi permasalahan yang timbul yang
menjadikan manusia berakal budi dan berkarya. Dengan ini dapat menempa manusia
untuk menggunakan akal budinya membaca serta mencari solusi terbaik.
Ratusan,
ribuan hingga jutaan solusi telah ditemukan
di dalam pengalaman empiris dan perdebatan di ruang-ruang seminar dan
symposium. Tak selamanya solusi-solusi itu merupakan solusi-solusi terbaik yang
dapat menyelesaikan segala persoalan yang ada. Bahkan solusi yang terbaik pada
hari ini akan menjadi basi di keesokan harinya, mungkin dalam tenggang waktu
yang tidak begitu lama. Justru ini dapat saja akan menimbulkan masalah baru
yang jauh lebih serius lagi dan harus dicarikan solusi yang baru, demikian
seterusnya.
Ada
siklus alam yang tak akan pernah berubah, bernama ombak. Ia tak pernah letih
bergulung-gulung menuju dan menepuk pantai, terurai dengan indah demikian saja,
tapi kemudian datang lagi dan akan kembali lagi. Demikian waktu juga, detik
demi detik, hari demi hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun, bahkan abad
demi abad berlalu, tapi kemudian muncul lagi, tak pernah ada yang sama.
Permasalahan hidup dan
kehidupan adalah ombak dalam realitas kehidupan sosial yang tidak boleh tidak,
sebisa mungkin harus dibaca dengan segenap kecerdasan dan kearifan, dan kita
tak pernah akan bis lari darinya. Ibarat ombak, permasalahan itu hanya suatu
masalah besar-kecil, bergelora atau tidak bergelora, berkecamuk atau tidak
berkecamuk di jiwa, dan juga angin yang tetap serta merta setia menyertainya.
Angin yang sepoi-sepoi cenderung memanjakan, tapi angin topan membuat ombak menjadi
bergejolak dan berbahaya.
Rahasia kebahagiaan itu
merupakan menikmati apa saja yang bisa dinikmati. Segala sesuatu yang ada di
hadapan kita, yang kita miliki. Karena, kebahagiaan memang tentang menikmati.
Sama seperti menikmati kopi, yang satu menikmati sedikit demi sedikit,
sedangkan yang lain langsung menenggaknya hingga sampai habis, tentu saja yang
menikmati lebih terasa enak dibandingkan dengan yang langsung menguknya.
Bahagia itu ketika bisa
memberikan secercah senyum kebahagiaan kepada orang lain yang dapat memberikan
motivasi untuk menjalani hidup lebih baik lagi. Rahasia kebahagiaan yang lebih
sempura adalah menikmati hal yang dirasakan, tetapi tak melupakan bahwa ada
hal-hal yang harus diselesaikan. Ada masalah yang harus diatasi.
Kita tentu saja harus
fokus kepada apa yang ada di hadapan kita dan apa yang sedang dilakukan sekarang
ini. Simpan segala masalah untuk dipikirkan nanti. Bukan malah sebaliknya
memikirkan masalah yang dihadapi sehingga membuat segala pekerjaan menjadi
terbengkalai. Jadi, nikmati apa yang ada sekarang, tetapi jangan lupa jaga agar
semua masalah tidak membesar sehingga bisa segera terselesaikan.
Hidup
sederhana itu indah jika dijalani dengan rasa syukur yang tak pernah terlepas
di haturkan kepada Sang Pencipta. Sesederhana memberikan senyuman kepada
sesama, memberikan sedikit ilmu yang dapat bermanfaat bagi mereka, dengan
segala kebaikan akan membuat hati menjadi tenteram dan benar adanya bahagia
sesungguhnya sungguh dirasakan. Semumpuni mungkin jauhi diri dari hal yang
membuat kebahagiaan yang tertanam menjadi resah ketika melihat orang lain dapat
semudah itu mendapatkan apa yang inginkannya. Tetap pada focus untuk
membahagiakan diri dengan segala kebajikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar